Congratulations untuk kalian semua yang berhasil survive sampai sejauh ini, karena berjuang untuk mencapai titik ini tidaklah mudah.. dan *sedihnya* masih banyak kejutan blok menanti di depan kalian!
1. Blok Gastrointestinal
sakit mag pertama kali di FK, anyone? |
Untungnya, pelajaran di blok ini terasa sedikit lebih mudah, karena penyakit GI tract cukup umum ditemukan dalam keseharian, dan saya rasa, hampir semua anak FK setidaknya pernah mengalami gangguan saluran cerna sekali selama berkuliah (?)
Materi yang dipelajari tentunya adalah ilmu dasar (anatomi, fisiologi, histologi), PA, farmakologi, IKA, dan gizi. Di blok ini, kita belajar mengenai penyakit pencernaan dari yang paling simpel (sariawan, sakit mag), hingga yang advanced seperti hernia, infeksi cacing, hemoroid (wasir), dan autoimun. Obatnya juga menurut saya termasuk simpel jika dibandingkan materi farmakologi di blok lainnya. Oh ya, blok ini terbilang cukup unik, karena dalam pleno, kita menggunakan bahasa Inggris! Namun, untuk sesi narasumber dan perkuliahan tetap diberikan dalam bahasa Indonesia.
Skills lab yang diujikan ada 3 macam: pemeriksaan fisik abdomen selama 12 menit dan rectal touche (colok dubur) selama 7 menit. PF abdomen akan dilakukan berpasangan dengan teman (sudah ditentukan dosen) dan RT menggunakan manekin.
Saya sarankan untuk berlatih skills lab, karena berdasarkan pengalaman, angkatan saya banyak yang remedial pemeriksaan fisik. Selain itu, *peringatan yang tak hentinya disiarkan oleh para dosen terus menerus* adalah jangan saling menyabotase selama ujian...dan JANGAN sekali-kali main kode dengan pasangannya, karena dapat berakhir dengan pengurangan poin atau remedial.
2. Blok Hepatobilier
Blok berikutnya setelah GI tract adalah Hepatobilier. Sesuai namanya, di blok ini kita belajar mengenai liver, empedu, dan pankreas. Lagi-lagi, berbahagialah kalian, karena jadwal blok ini juga lumayan longgar, sehingga bisa untuk curi-curi waktu mengerjakan proposal skripsi
karena nilai B sudah terlalu mainstream (?) |
Keunikan di blok ini adalah kasus ujian skills lab yang 'pelit kalimat'. Seperti biasa, kalian duduk di depan ruangan, dan di pintunya tertempel selembar kertas. Isi kertasnya adalah
"Seorang ibu X usia 30 tahun dibawa ke UGD oleh kakaknya karena pingsan dengan mulut berbusa. Lakukan tindakan yang tepat untuk pasien!"
Bel berbunyi, dan kita akan berhadapan dengan si penguji, yang berperan sebagai kakak si ibu X tadi. Nah, silakan interogasi sang 'Kakak'. Sialnya, kita tak bisa sembarangan menginterogasi sang penguji. Harus tajam dan terarah untuk menentukan apa diagnosis penyakitnya dan apa tindakan untuk menyelamatkan si ibu X. Untuk itulah, di blok ini, pertama kalinya kalian akan diajari cara anamnesis yang baik dan benar!
3. Blok Endokrin
alat cek gula darah |
insulin pen |
Meski kelihatannya edukasi DM itu hal gampang (selama 12 menit cuma ngoceh tanpa mengerjakan apapun), kita harus menjelaskan tentang diabetes sejelas mungkin dan selengkap-lengkapnya pada pasien. Kita harus jelaskan apa itu diabetes, apa sebabnya, gejalanya, pemeriksaan yang dilakukan, jenis obatnya, komplikasi jika tidak diobati, sampai ke jenis olahraga dan porsi makanan! Kita tidak diizinkan menggunakan bahasa kedokteran. Semuanya harus dijelaskan dalam bahasa sehari-hari (anggaplah penguji sebagai orang awam yang tidak tahu apa-apa mengenai diabetes), dan penggunaan takaran untuk porsi makanan pun sebaiknya tidak dalam gram (seperti misalkan di buku, karbohidrat untuk pasien DM dibatasi hanya 60gram sekali makan). Kita harus bilang, "Pak/Bu, kalau makan nasi, cukup 1 sampai satu seperempat centong aja ya, sayurnya 1 porsi kira-kira semangkok kecil."
Hm, demikianlah materi blok di semester 5. Saya menyarankan, karena waktunya cukup longgar, kalian bisa sambil mengerjakan proposal (sekitar pertengahan atau menjelang akhir blok endokrin biasanya proposal sudah harus diserahkan, jika belum selesai harus membuat surat pernyataan perpanjangan waktu proposal/extend 1 semester), JANGAN PERNAH MENGUTAMAKAN PROPOSAL DIBANDINGKAN BLOK! Karena persentase bobot blok untuk IP jauh lebih besar dibandingkan proposal.
Selain itu, banyak mahasiswa yang mendengar cerita turun-temurun dari kakak angkatannya bahwa "blok semester 5 cukup bermurah hati untuk nilai." Sayangnya, sejak angkatan kami, tampaknya hal itu tidak berlaku :( cukup banyak mahasiswa yang kena remedial ujian tulis. Untuk itu, sebisa mungkin kalian mengumpulkan nilai sebanyak-banyaknya dari ujian praktikum anatomi, histologi (meski persentasenya tidak seberapa, tapi lumayan), nilai diskusi, dan nilai kuis (khusus blok endokrin angkatan saya, pertama kalinya diberikan kuis, entah apakah masih berlaku untuk angkatan selanjutnya). Tidak ada salahnya belajar mencicil dari sejak diskusi kelompok.
Sepertinya, saya sudah terlalu banyak mengoceh untuk hari ini. Sampai bertemu di postingan berikutnya ya!