Friday, 22 January 2016

Jenis Ujian di FK ( + remedial)

Jika kalian adalah mahasiswa FK, pasti pernah mendapat dialog semacam ini..

"Eh cuy, jalan yuk. Kemana gitu.."
"Duh gak bisa gue.. mau ujian.."
"ooh ya udah. Minggu depan aja ya."
*Minggu depan*
"Yuk jalan.."
"Duh gak bisa gw, mau ujian nih!"
"Lah kan minggu lalu baru ujian? Gue aja belum UTS.."
"... ujian gw banyak cuy.."

Ada yang sudah bosan dengan dialog di atas? Setiap kali diajak hang out, selalu terhalang dengan ujian. Saya sebagai penulis blog ini, sering mendapatkan pertanyaan dari teman-teman non-FK maupun adik-adik kelas calon mahasiswa FK perihal ujian ini. Nah, untuk menjawab pertanyaan kalian yang penasaran dengan ujian yang dihadapi anak FK (preklinik.. alias masih mahasiswa, belum koas), semoga artikel saya bisa membantu menjelaskan.. hehe

1. Apakah ujian anak FK itu banyak?
 Ya, lumayan. Banyak jenisnya, dan banyak bahannya tentu. Dan, masih ditambah dengan remedial, kalau *amit-amit* ujiannya belum lulus.

2. Apa aja ujiannya, dan seberapa sering?
Ujian di FK (secara umum) ada beberapa macam.
Yang pertama, ujian tulis. Di setiap blok dilaksanakan 2x ujian tulis, biasanya di minggu ke 3 dan ke 6 dari suatu blok.
Kedua, ujian praktikum. Ujian ini biasanya berupa teori praktikum yang diujikan, dan jumlah ujiannya tergantung dari berapa banyak jenis lab yang dihadapi selama blok berlangsung
Ketiga, ujian Skills Lab (OSCE & OSPE), di sini mahasiswa diuji mengenai keterampilan yang harus dimiliki seorang dokter, contohnya menyuntik, menjahit luka. Biasanya di tiap blok ada 1x ujian Skills Lab, walau ada beberapa blok yang mengadakan 2 ujian skills lab, dan hasil dari kedua ujian ini dirata-ratakan untuk mendapat nilai akhir Skills Lab.
Keempat, ujian Speaking. Ujian ini termasuk jarang. Materi yang diujikan biasanya berupa konseling atau presentasi
Kelima, Pre-test dan Post-test. Pelaksanaannya tergantung pada masing-masing kampus. Kampus saya termasuk jarang mengadakan jenis test ini.

3. Ujiannya gimana tuh? Kayak tipe soal, dsb.
~Untuk Ujian Tulis (UT) sistem soalnya berupa pilihan ganda. Jumlah soal bervariasi, biasanya sih 100 soal. Waktu yang diberikan tergantung jumlah soalnya, namun biasa diasumsikan 1 soal dikerjakan dalam waktu 1 menit. Jadi, kalau ada 100 soal = 100 menit ujian. Pengisian jawaban dilakukan dengan LJK. Jangan lupa bawa kartu tanda ujian ya. Hanya gara-gara selembar kartu ini, mahasiswa bisa terancam tidak diperbolehkan ikut ujian -.- Materi yang diujikan berasal dari kuliah, diskusi kasus, dan presentasi pleno
~ Ujian praktikum dilaksanakan tergantung jenis praktikumnya.
Untuk Histologi/Patologi Anatomi, ujian bisa berupa melihat langsung preparat di bawah mikroskop atau dengan menggunakan gambar slide di LCD. Waktu yang diberikan untuk setiap soal berkisar 30 detik - 1 menit. Setelahnya, bel berbunyi, dan mahasiswa harus berpindah ke mikroskop selanjutnya (jika ujian langsung di lab) atau soal di slide akan berganti secara otomatis.
Untuk parasitologi, biasa dengan menggunakan slide di LCD, disertai beberapa soal mencocokkan jawaban atau isian singkat
Untuk Biokimia, Farmakologi dsb, biasanya yang diujikan berupa teorinya. Misalnya, menghitung dosis obat (farmakologi), membaca grafik enzim (Biokimia). Soal berupa pilihan ganda, jumlahnya pun tidak terlalu banyak. Paling sering sekitar 30 soal.
Ujian anatomi, dilakukan di lab anatomi. Ujiannya berupa sistem meja, dimana di atas sebuah meja akan diletakkan kadaver atau boneka peraga, dengan bagian yang ditanya biasanya diberi kapur atau diikat benang, dan ada sepotong label tertempel di atas mejanya yang menunjukkan nomor soal dan apa yang ditanya. Satu meja dijatah selama 2 menit. Setelah itu, bel akan berbunyi, dan mahasiswa akan berpindah ke meja di sebelahnya, begitu seterusnya. Biasanya soal yang diujikan berkisar 50-60 nomor.
~Ujian skills lab, ada 2 macam. OSPE merupakan pemeriksaan laboratorium yang harus dikuasai dokter umum. Dan OSPE ini tidak selalu ada di setiap blok. Contohnya, pemeriksaan darah sederhana, hanya dilakukan di blok Hematologi. Ujian ini dilakukan di lab Patologi Klinik, dan terbagi atas beberapa station. Di tiap station ada peralatan ujian yang digunakan, dan sebotol sampel. Mahasiswa disuruh mengerjakan pemeriksaan sesuai nama station yang tertera, dan memeriksa hasilnya, kemudian melaporkan kepada penguji. Tiap station ini ada alokasi waktunya, tergantung seberapa lama pengerjaan yang dibutuhkan. Saat waktunya habis, bel akan berbunyi. Selesai tidak selesai, mahasiswa harus langsung berpindah ke station selanjutnya.
Satunya lagi, OSCE. Ini adalah ujian keterampilan medis. Contohnya, menyuntik. Mahasiswa biasanya dikarantina dulu di salah satu ruangan kampus, lalu akan dipanggil oleh petugas ujian. Mahasiswa akan menerima checklist ujiannya, lalu menunggu di depan ruang skills lab (yang mirip ruang praktik dokter di RS) sembari membaca kasus ujian yang ditempel di sana. Saat bel berbunyi, mahasiswa baru diperbolehkan masuk dan melakukan ujiannya. Menjelang 2 menit terakhir waktu ujian, biasanya diberikan bel peringatan. Dan, ketika waktu ujian telah habis, ditandai dengan bunyi bel yang lebih panjang, maka mahasiswa harus langsung meninggalkan ruang ujian. Lamanya waktu ujian bervariasi. Umumnya sih 10 menit.
Ada beberapa blok yang mendapat OSCE dan OSPE sekaligus, contohnya blok Hematologi (OSPE berupa pemeriksaan darah sederhana, OSCE berupa pengambilan darah ke phantom)
~Ujian speaking, termasuk ujian yang paling gampang karena kita cuma ngomong doang XD. Ujian ini untuk menguji kemampuan komunikasi kita saat berhadapan dengan pasien. Topik yang diberikan bisa berupa konseling, menceritakan pengalaman, memberikan edukasi kesehatan, dsb. Waktu ujian biasanya 7 menit, dan dilakukan di ruang diskusi kecil dalam kelompok sesuai kelompok tutorial.
~Pretest dan Post-test, dilakukan sebelum dan sesudah praktikum. Di kampus saya (Untar), yang paling sering pre-test adalah anatomi. Pre-test ini harus belajar sungguh-sungguh karena hasilnya bisa mempengaruhi ujian. Di kampus saya, nilai pre-test anatomi sewaktu-waktu bisa digunakan untuk dijadikan bonus tambahan nilai ujian.. atau bahkan.. jika pre-testnya tidak lulus sesuai standar, bisa-bisa mahasiswa langsung tidak diperbolehkan ikut ujian anatomi, dan berakhir dengan remedial.

4. Haduh, banyak amat itu ujian.. kalo ga lulus gimana coba..
Gak lulus? Kampus menyediakan remedial! Sayangnya, tidak semua ujian disediakan remedial, tergantung dari kebijakan dosen. Biasanya, jika ujian itu merupakan syarat kelulusan suatu blok, maka dosen memberikan remedial.

5. Gimana tuh caranya?
~remed ujian tulis, sistemnya sama dengan ujiannya. Diberikan soal pilihan ganda sejumlah (biasanya) 100 soal, dengan asumsi 1 soal = 1 menit.  Sayangnya, kalian malah rugi jika ikut remedial ini, karena nilai tertinggi yang diberikan hanya 63.5, dan malah kadang soalnya lebih susah dari ujiannya. Remed ini juga bikin capek karena di saat ujian tulis, materi 1 blok dibagi ke dalam 2 ujian, sementara saat remedial, segunung bahan 1 blok itu ditumpuk menjadi 1.
~Ujian praktikum, biasanya tergantung dosen. Histologi dan Patologi Anatomi akan ujian langsung melihat preparat di bawah mikroskop (serius, liat langsung lebih susah daripada liat gambar di slide). Sementara untuk biokimia dll mahasiswa jarang ada yang remedial. Untuk remed anatomi, sistemnya sama seperti saat ujiannya. Sayangnya, terkadang yang ditanya malah makin susah. Seriusan, mendingan capek di awal daripada remedial..
~OSCE dan OSPE, remednya sama seperti ujiannya. Nilai tertinggi untuk remedial kedua ujian ini adalah 80.

6. Kalo gak lulus lagi??
Tidak seperti kampus lain yang memberikan semester pendek, kampus saya tidak ada sistem SP. Jika sudah diremed dan masih tidak lulus, maaf, terpaksa harus mengulang blok yang bersangkutan tahun depan, alias gagal blok.

7. Emangnya nilai minimal remed berapa?Batas nilai yang memungkinkan mahasiswa diremedial adalah 45-56, berlaku untuk ujian tulis. Jika nilai ujian tulis <45, maaf, secara otomatis, dosen akan langsung menggagalkan mahasiswa bersangkutan, sehingga harus mengulang blok tahun depan.

8. Aku gak remed nih, tapi mau perbaikin nilai, boleh gak?
Boleh!! Tapi ada syaratnya.
Pertama, perbaikan hanya berlaku untuk ujian tulis!
Kedua, rentang nilai untuk perbaikan antara 56-63.5
Nilai tertinggi untuk perbaikan adalah 63.5
Dan, karena ini adalah perbaikan (bukan remedial wajib), mahasiswa harus membayar biaya tambahan sebesar Rp300.000,- sebelum mengikuti ujian perbaikan.

9. Ini, aku kena remed atau perbaikan, dan nilaiku jadinya kan cuma C (63.5), bisa gak nilaiku naik jadi B seperti yang lainnya?
Bisa! Dengan syarat, ujian praktikum, diskusi kasus/tutorialnya bagus, dan nilai skills lab 100.

10. Kalau nilaiku setelah remed/ perbaikan kayanya malah lebih jelek dari ujiannya *amit-amit* gimana?
Dosen akan mengambil nilai tertinggi untuk dihitung.

11. Aku berasa blo'on banget kalo remed.. huhuhu..
Jangan begitu. Saya juga langganan remed skills lab. Mengutip perkataan dosen saya, dr. Marina..
"Kamu remedial, bukan berarti kamu bodoh. Skills lab adalah keterampilan. Semakin sering kamu melakukan, akan semakin terampil. Kalau kamu remedial skills lab, kamu mendapatkan kesempatan lebih banyak untuk berlatih (dapat kesempatan latihan sekali lagi sebelum remed)."
Dan, satu lagi, kata-kata ajaib dari teman seangkatan saya..
"Ya sudahlah, kalau harus remedial teori. Toh itung-itung gw sekalian belajar lagi, supaya teorinya lebih mantap ketika melangkah ke blok-blok selanjutnya!"

Semangat untuk yang mau ujian :D
semangat untuk yang mau masuk FK, ingat, ujian di sekolah masih tidak ada apa-apanya dibandingkan materi ujian tulis FK yang bisa sampai 20 bahan sekali ujian..
Semangat untuk yang remedial, semoga ilmu kita semakin mantap dan keterampilan medis kita semakin baik
Untuk kalian semua, para calon mahasiswa FK dan teman sejawat, semangat menempuh perjalanan hidup di FK :) Be blessed!

Intermezo, guys, coba cek akun youtube ku ya. Aku buat cover lagu dengan kalimba. Soothing dan relaxing, cocok buat musik belajar/ngerjain tugas. Like, comment, dan subscribe yaa

Tuesday, 19 January 2016

Textbook Mahasiswa FK semester 3

Hello guys.. kembali di postingan rutin setiap akhir blok.. *dan berhubung liburan juga sudah mau selesai* saya kembali memberikan info seputar buku-buku FK yang digunakan mahasiswa semester 3. Check this out..

Blok Siklus Hidup
Tidak banyak buku yang dipakai di blok ini. Hampir semuanya sudah tercantum lengkap di ppt dosen. Tapi untuk yang menginginkan info lebih banyak, bisa pakai buku ini.. meski tidak diwajibkan beli sih..

~Krause's Food and Nutrition
Buku ini dipakai untuk mendalami ilmu gizi. Tidak cuma terpakai di blok ini, tapi juga di blok-blok depan. Kalau tidak salah ingat, di Biomedik 2 dan Biomedik 3 buku ini sudah mulai dipakai.

~Langman's Medical Embryology
Untuk mempelajari lebih dalam mengenai perkembangan janin dalam rahim, kelainan/cacat lahir yang terjadi, bisa ditemukan semuanya di sini. Buku ini termasuk relatif mudah dicari. Di Gramedia pun bisa beli edisi Indonesia-nya. Jika memang punya kemampuan Inggris berlebih, bisa pakai versi Inggrisnya. Isi keduanya sama sih. Di Gramedia, harganya dipatok sekitar Rp350.000,- dengan kualitas kertas yang oke dan gambar berwarna. Saya sendiri tidak beli buku ini, jadi untuk yang cari versi KW, maaf saya tidak punya infonya.. hehe

~Ilmu Penyakit Dalam (IPD)
yg terbaru edisi 6, IPD
Di bagian yang mempelajari Geriatri, saya mengambil referensi dari buku ini. Penjelasannya lengkap dan bahasanya enak dibaca. Saya sarankan beli buku ini, karena buku ini akan terpakai terus hingga blok-blok selanjutnya, bahkan sampai kalian lulus dan jadi dokter. Isi buku ini ada banyak. Geriatri hanyalah salah satu section dari sekian banyak sections lain dalam buku ini.
Sayangnya, buku ini ada 2 kelemahan. Pertama, harganya yang cukup menguras kantong..bahkan untuk versi KW-nya. Kedua, buku ini terdiri dari 3 jilid supertebal..dan tidak bisa dibeli terpisah (setahu saya), jadi siap-siap kalian merasakan serunya latihan angkat beban saat membawa buku ini.
harga buku aslinya memang tidak murah, bisa sampai Rp1.500.000,- bahkan mungkin bisa lebih mahal lagi. Sementara, harga buku KW-nya kisaran di angka Rp400.000,- bisa lebih atau kurang--tergantung keahlian kalian menawar harga. Tentunya buku ori lebih oke daripada KW. Kertasnya lebih bagus, gambar berwarna lebih jelas, dan jilidan buku tidak gampang copot. Nah, pilih yang mana? It's up to you.

~Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk
Buku terbitan depkes ini berisi penanganan untuk anak gizi buruk. Dosen pediatri saya mewajibkan kami untuk baca ini. Di perpustakaan FK biasanya disediakan. Atau, kalau mau punya sendiri dan tidak berebutan pinjam buku, bisa download PDFnya secara gratis di Google.


Blok Hematologi
~Wintrobe, Clinical Hematology
Jika ingin mempelajari secara lebih mendalam, buku Wintrobe ini lah yang paling sering dijadikan rujukan dosen. Saya sendiri tidak pernah membaca buku ini..hehe. Tapi dari survei teman-teman saya, buku ini cukup bagus. Memang tebal sih, tapi worth it dengan ilmu yang didapat. Teman seangkatan saya tidak ada yang beli buku ini. Mereka lebih memilih pinjam ke perpustakaan fakultas. Jadi, untuk harga dsb, maaf saya tidak bisa memberikan informasi..

~Essential Hematology (Kapita Selekta Hematologi)- Hoffbrand, AV
Selain Wintrobe, buku ini juga bisa dijadikan pegangan. Informasi di buku ini termasuk lengkap juga. Tidak ada salahnya membeli. Saya sendiri membeli buku ini dengan harga sangat terjangkau, yakni hanya Rp60.000,- saja! Eh tapi ini versi KW-nya sih..saya ga kebagian versi ori-nya karena kehabisan. Bukunya memang agak tebal dan ukurannya lumayan besar. Hahaha, jadi mahasiswa blok Hematologi memang harus banyak baca ya.

~Hematologi Klinik Ringkas (Prof. Dr. I Made Bakta)
Butuh buku yang lebih praktis dan bisa diajak jalan-jalan tanpa membebani tangan atau tas di punggung? Nah, buku ini solusinya! Sesuai namanya, buku ini hanya berisi ringkasan materi hematologi..dan sebaiknya kalian sudah paham dulu teorinya, baru membaca buku ini..berhubung isinya yang benar-benar singkat-padat-tepat. Buku kecil ini termasuk ramah di kantong. Harga buku aslinya sekitar Rp70.000,- sementara untuk KWnya bisa lebih murah lagi.. kisaran 30-40 ribuan, lagi-lagi ini tergantung pada keahlian kalian menawar. Lumayan untuk dijadikan bantuan catatan saat diskusi kasus atau belajar ngebut menjelang ujian :D

~Atlas Diagnostik Malaria
Berhubung di blok ini akan banyak belajar mengenai plasmodium, disarankan untuk membeli buku ini. Kecuali kalian punya mata super untuk membedakan sekian banyak plasmodium beserta tahap daur hidupnya hanya dengan sekali lihat di mikroskop XD. Saya kurang tahu harganya, namun menurut info yang beredar sih sekitar Rp100.000,- bisa lebih atau kurang dari itu.
Untuk atlas lain, saya rasa tidak terlalu butuh, karena biasanya kampus menyediakan buku penuntun praktikum hematologi disertai gambar sel-sel darah.



Blok Imunologi
~Abbas, Immunology.
Buku ini terkenal dengan sebutan Abbas. Ya, memang nama pengarangnya yang unik mengingatkan kita pada satu sosok pengacara terkenal di Tanah Air..hahaha. Buku ini yang paling sering dipakai dan dijadikan rujukan materi oleh dosen. Ada 2 jenis. Pertama, Abbas Cellular and Molecular Immunology, merupakan buku besar yang isinya lengkap. Kedua, Abbas Basic Immunology, dengan ukuran buku lebih kecil dan informasi di dalamnya tidak dijelaskan sedalam Immunology. Rata-rata mahasiswa di kampus saya lebih memilih beli Basic Immunology karena jelas lebih ringkas untuk dibawa, sedangkan versi Immunology lebih banyak disimpan dalam bentuk PDF di gadget. Untuk buku ini, saya mendapatkan Basic Immunology versi aslinya secara gratis..alias boleh nemu. Ya memang bukan edisi terbaru, tapi setidaknya isinya kurang lebih sama. Kalau dilihat dari kualitasnya, mungkin ori bisa dijual di kisaran Rp300.000,- lah ya. Saya tidak survei harga ke toko buku.. hehehe
Keuntungan jika beli buku asli adalah kalian bisa login ke website penerbitnya dan mendownload gambar yang bisa digunakan untuk presentasi kasus, atau sebagai alat bantu belajar dalam memahami mekanisme kerja sistem imun tubuh kita.

~Immunology, David Male
David Male, Immunology
Buku ini juga termasuk sering dipakai. Hampir seperti Abbas. Jika menginginkan pemahaman super dalam imunologi, bisa baca buku ini. Saya tidak tahu berapa harga bukunya, karena lagi-lagi saya mendapatkannya secara gratis.. hibah dari senior saya :D Biasanya buku ini ada kok di perpustakaan fakultas. Jika mau hemat, tinggal pinjam saja. wkwkwk

~Buku-buku lain yang juga terpakai di blok ini ada IPD dan Wintrobe. Ada juga yang mencari materi tambahan dari buku ajar Alergi-Imunologi Anak untuk mempelajari reaksi alergi. Selain itu, ada juga yang membaca dari buku Imunologi FK-UI, meski tidak disarankan, karena menurut sebagian orang, buku ini *katanya* bahasanya susah dimengerti


Yak cukup sekian saja daftar buku-buku yang dipakai. Maaf postingan ini tidak bisa selengkap biasanya (daftar harga, tempat jual buku, dsb) karena, entah mengapa, di semester ini saya banyak dapat hibah dari senior saya hahaha. Mungkin jika di antara sejawat sekalian ada yang tahu info lebih lanjut mengenai buku-buku di atas, bisa berbagi di kolom comment. Thanks for reading! I hope this helps.