Hello, gengs. Udah lama aku ga nulis di sini karena padatnya jadwal sebagai Dokter Muda aka Dek Koas ^^
Kali ini aku mau sharing pengalaman waktu mau ujian OSCE Lokal..tepatnya di bulan Desember 2017 - Februari 2018
Nah sebelumnya, apa itu OSCE?
Objective Structural Clinical Examination. Bahasa gampangnya, ini ujian skills lab, dimana kamu bakal ngerjain keterampilan klinik yang udah dipelajari selama 3,5 tahun kuliah di preklinik...namun di sini kamu berperan sebagai dokternya.
Jadi, kamu bakal anamnesis pasien, melakukan pemeriksaan yang sesuai, memilihkan pemeriksaan lab/penunjang lainnya yang tepat, mendiagnosis, sampai menuliskan resep dan mengedukasi pasien tentang penyakitnya.
OSCE ini dilakukan 2 kali. Pertama, OSCE lokal sebagai syarat lulus untuk masuk koas. Dan sekali lagi, OSCE Nasional, itu nanti waktu selesai koas dan sebagai syarat mendapat gelar dokter.
Menurutku OSCE itu benar-benar jadi beban mental setiap mahasiswa kedokteran, karena kalau ga lulus OSCE lokal ini, ga bakal bisa masuk koas dan harus ujian ulang satu semester kemudian :')
Ujiannya ada 12 station, ditambah 2 station istirahat. Di tiap station (ruangan) ada sebaris soal berisi instruksi apa yang harus kita kerjakan. Dan tiap station dikasih waktu 12 menit. Ada bel yang menandakan kapan kita boleh baca soal, kapan mulai kerja, dan kapan ganti station. Yah, pintar-pintarlah manajemen waktu saat dalam ruangan, pokoknya semua instruksi harus kelar dalam 12 menit itu hahahah.
Persiapan OSCE Lokal batch-ku dimulai dari akhir Desember 2017. Intinya sih, begitu blok Etika kelar, cuma ada waktu semingguan untuk istirahat, setelahnya langsung latihan intensif OSCE selama hampir sebulan. Jadwalnya padat banget, aktivitas latihan dimulai tepat jam 7.30 pagi, istirahat makan siang + sholat selama setengah jam, lalu lanjut lagi sampai bubaran sekitar jam 3 (kadang jam 3.30 kalau masih ada yang belum selesai). Kita latihan semua skills KKD yang diajari mulai dari blok BM2 sampai Etika
Kami dibagi dalam kelompok-kelompok yang isinya 10 orang, lalu mendapatkan jadwal ruangan (jadi ga semua skills langsung diulang dalam sehari). Dalam satu ruangan, kita bisa latihan 2-3 skills sekali. Maksudnya, misalkan di ruangan no 1, kita bisa belajar EKG, intubasi ETT, dan RJP. Lebih enak sih dengan pengaturan begini, karena kita gak buang waktu cuma buat ngantri manekin seperti biasanya.
Selama masa OSCE inilah, sifat-sifat asli temen kita mulai ketahuan (yang nyusahin/ngeselin alias patologis). Siapa aja yang egois (mau nyoba semua skills berkali-kali dan susah banget disuruh gantian), siapa yang mau ngajarin temannya yang masih belum bisa (puji Tuhan, temen sekelompok saya sih ga ada yang rese). Selain itu, kita juga jadi tau kekurangan sama kelebihan masing-masing (dan ini jadi beban mental banget), saya termasuk lemah di KKD sampai putus asa banget melihat teman-teman yang (kelihatannya) ga butuh waktu lama untuk mereview dan menguasai teknik pemeriksaan.... saya bahkan sempat nangis waktu itu karena takut ga lulus akibat sudah sering latihan tapi kok rasanya masih ga bisa-bisa :')
Oh iya, untuk OSCE Lokal ini, kita sudah didisiplinkan soal berpakaian (seperti masuk koas nantinya), jadi yang cewek wajib kemeja/blus, celana bahan/rok bahan minimal selutut, dan sepatu flat shoes. Yang cowok wajib kemeja, celana bahan panjang, dan pantofel. Ga boleh pakai bahan denim/jeans, ga ada sepatu kets, ga ada crocs. Jangan lupa juga pakai snelli dan name-tag.
Tips persiapan OSCE:
-Buat kelompok belajar. Jangan egois, tujuan kita adalah lulus bareng-bareng. Bantu sesama teman, saling ngasih feedback, ajarin temannya yang belom bisa.
-Bawa bekal dan sarapan dulu. Ini penting banget sih. Bakalan lama kalau kalian harus keluar beli makan, belom lagi ngantrinya
-Istirahat yang cukup. Belajar emang penting sih (hang out juga, hahaha) tapi jangan sampai mengorbankan kesehatan sendiri. Hitungan absennya ribet juga soalnya.
-Cicil belajar!! Terutama obat, penyakit (diagnosis dan pemeriksaan penunjang), jangan belajarnya H-1 sebelum ujian, dijamin besoknya nge-blank karena panik.
Waktu ujiannya gimana sih?
Ya sama aja kayak latihan. Sebelum ujian sih memang kita ada waktu 1 hari try out. Tapi tetap ya, hari ujian emang yang paling deg-degan sedunia lah. Mau makan ga enak, tidur ga nyenyak, mau belajar pun udah suntuk. Ujian itu dibagi dalam 3 hari. Per harinya ada 2 klotter yang ujian (sesi pagi dan siang). Paling stres mah sesi pagi hari pertama dong ya, kan pembukaan nih ceritanya hahaha. Sesi pagi dari jam 9-12, sesi siang jam 1-4 (kalau ga salah sih, udah lupa juga jamnya). Dress code masih sama: kemeja/blus, celana/rok bahan, dan sepatu.
1 jam sebelumnya. Datanglah 1 jam sebelum ujian, untuk siap-siap,lalu absen, dan akan dibagikan beberapa lembar kertas (untuk coretan dan nulis resep).
Ujian ada 14 station (12 kerja, 2 istirahat). Kita sama sekali ga tau di dalam bakal disuruh apa, sampai akhirnya dipersilakan baca soal. Soalnya juga minimalis banget, palingan cuma 2 baris, tapi instruksinya berderet XD. Contohnya sih gini
"Pasien laki-laki 54 tahun datang dengan keluhan nyeri dada."
-Lakukan anamnesis singkat dan terarah
-Lakukan pemeriksaan fisik yang sesuai
-Saran pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan? Apa interpretasi hasilnya/diagnosis?
-Terapi apakah yang disarankan, dan edukasi pasien.
Yah, lakukanlah semuanya itu dalam waktu 12 menit XD
Jangan takut lupa, di dalam ruangan ada print-out soal yang ditempelkan di meja dokter. Juga ada buku formularium obat (kalau-kalau kita lupa kandungan obatnya berapa miligram, tapi menurut saya sih ga kepakai juga. Ga keburu nyari-nyari lagi hahaha).
Ujian OSCE itu beneran hari kejutan banget buat kita para calon dek koas. Selain isi soal yang surprise, kita juga ga bisa prediksi hal apa yang terjadi di dalam. Pertama, kaca ruangan itu ditutup kertas (biar ga ada yang ngintip), jadi kita ga bisa nebak siapa penguji yang ada di dalam (semoga ga dapat yang tipe pembantai, ya). Terus, pasien OSCEnya kan pakai pasien simulasi yang udah terlatih khusus, ini juga kelakuannya ga bisa ditebak. Ada yang kooperatif banget (sampai kita belum nanya pun dia udah ngomong duluan), ada yang susah banget diajak kerjasama (antara ogah-ogahan, ga ngerti perintahnya kita jadi harus dijelasin berulang kali), yah macem-macem lah istilahnya XD
Untuk stase istirahat, disediakan minum (teh kotak, air mineral
gelas) dan makanan kecil (biskuit dan permen). Kita juga bisa izin ke
toilet, meski ada dosen pendampingnya sih.
Saran dari aku:
-H-1 sebelum OSCE, jangan begadang. Emang sih mau tidur aja susah, tapi setidaknya coba rileks supaya full energy dan bisa konsen buat besoknya.
-Jangan lupa berdoa, mau seberapapun usaha yang kita lakukan, kalau ga berserah sama Tuhan pun bakalan sia-sia.
-Baca soalnya baik-baik, dan kerjain yang disuruh aja. Anamnesis yang teliti, karena kalau anamnesisnya ngawur, pemeriksaan dllnya pasti ngaco juga.
-Tips berikutnya, kalau satu station ga berjalan sesuai yang diharapkan, just forget it and move on! karena butuh konsentrasi yang tinggi untuk tiap ruangan, jangan sampai karena kepikiran satu station itu lantas 'mengorbankan' nilai station lainnya.
-Perhatikan arah putaran ruangannya! OSCE itu kita ga bisa sembarangan masuk ruangan. Jadi di tembok dan lantai depan ruang OSCE itu ada panah yang menunjukkan arah putaran station. Jangan sampe salah masuk, ya. Selain rugi di kalian, juga rugi di teman kalian (ga ada perpanjangan waktu akibat salah masuk ruangan pas OSCE, dan risiko nilainya tertukar juga besar)
OSCE lokal ini ada remedialnya. Intinya sih, kalau mau one-shot..ya harus lulus langsung 12 station. (selain usaha, faktor hoki juga berpengaruh sih). Kesempatan remedial diberikan 2 kali, dengan syarat re-remedial hanya diberikan untuk mahasiswa yang ga lulus 1 station aja di saat remednya. Kalau ga lulusnya 2 station waktu remednya gimana? Yah, maaf banget, belum lulus dan harus ngulang di periode berikutnya.
Ujian remednya juga harus 12 station semuanya ya, ga bisa ngulang yang ga lulusnya doang :') jadi ya diusahakanlah kalian bisa lulus one-shot biar liburannya lebih lama hehehe
Sebelum remedial, dosen akan membuka kelas latihan juga (hanya beberapa hari sih, tapi lumayan banget), untuk teman-teman yang udah lulus boleh kok mampir di kelas latihan, bantu ngajarin teman-temannya :) Selain itu, ada feedback yang diberikan setelah ujian OSCE, jadi kita tahu salahnya itu dimana, dan jangan sampai bikin kesalahan yang sama waktu remedial.
Hm, kayaknya cuma itu aja sih yang bisa aku sampaikan seputar OSCE Lokal, biarlah keseruan itu kalian rasakan sendiri.
Good luck untuk batch OSCE, sampai bertemu di Koas!
kak ingin bertanya.. klo kita ada gagal satu blok (yang harus diulang di blok ke 21), berarti blok yg ke 21 kita tunggu th depannya lg ya kak.. artinya nganggur 1 thn kah? dan gabisa koas brg teman seangkatan? thx kakkk...
ReplyDeletetergantung. Kalau memenuhi kuota, blok ke-21 bisa buka semester pendek dengan pertimbangan kebijakan fakultas.
DeleteKalau bs koas bareng atau ga, tergantung jadwal OSCE lokalnya kapan. Seandainya keburu semester pendek dan msh bisa ikut OSCE lokal, koas masih ada kemungkinan barengan