Sunday, 27 December 2015

What's on 3rd Semester in medical student's life?

Hello you guys! Lama absen dari blog..
Sebelumnya, aku mau ucapin dulu Merry Christmas untuk yang merayakan.. dan juga Selamat Hari Maulid Nabi untuk yg merayakan.. Udah liburan semester ya tentunya.
Nah kali ini, aku mau sharing tentang apa saja yang dipelajari mahasiswa FK semester 3 di kampusku. Semester ini terasa berbeda karena kita sudah belajar tentang penyakit lho! Check this out!

1. Blok Siklus Hidup
Blok pertama di semester 3 ini adalah Blok Siklus Hidup. Biasa disingkat 'siklus'. Dari namanya, kita sudah bisa membayangkan apa saja yang akan dipelajari. Yep, kita belajar tentang siklus hidup seorang manusia, mulai dari masa pembuahan (janin dalam rahim) hingga tua, juga diajari penyakit yang biasanya timbul di tiap rentang usia. Dari 3 blok di semester 3 ini, blok inilah yang paling saya sukai (hehe berhubung punya impian jadi dokter anak) ^.^
Di blok ini pula, saya dapat banyak pengalaman hidup.
 Dosen saya yang mengajar tentang perkembangan bayi dalam rahim mengatakan, "Dalam proses pembentukan janin, adalah masa-masa yang paling berisiko. Untuk itu, bersyukurlah jika kalian bisa terlahir dengan anggota tubuh yang lengkap." 
Hm.. quote yang sangat 'ngena' di hati para mahasiswa saat itu.
Skills lab di blok siklus hidup ini termasuk lumayan mudah : mengukur grafik BMI (body mass index) anak, mengisi KMS (penilaian status gizi), pengisian KPSP (menilai perkembangan anak), dan grafik penilaian untuk lansia *lupa namanya*

2. Blok Hematologi
Kami adalah sel darah!!
Blok ini khusus belajar tentang darah! Menurut saya, teori darah termasuk lumayan mudah.. tapi skills lab nya termasuk SUPER! Ujian ada 3 : teori, praktikum, dan skills lab.
Ujian praktikum masih termasuk lumayan - kita diajari mengenali sel-sel darah. Ada eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), trombosit.. dan juga kelainan bentuknya. Ada yang gepeng, bentuk oval, intinya kayak headset... Masih belum cukup pusing? Ada musuh yang harus dikenali..dengan kata lain, kalian akan bertemu lagi dengan mata kuliah Parasitologi di sini (sebelumnya kalian pernah belajar di Biomedik 3, jika itu sudah susah, ini lebih dewa lagi!). Makanya buku Parasitologi UI yang biru itu jangan langsung diloakkan ya selepas lulus Biomedik 3.
Untuk ujian skills lab jauh lebih seru. Kita diajari cara mengambil darah yang benar. Iya, kayak para petugas lab itu! Ujian menggunakan boneka. Jika sudah lulus ujian ambil 'darah' boneka, kalian diperbolehkan mengambil darah teman kalian sendiri! ^.^
Selain itu, ada ujian pemeriksaan darah rutin (terdiri dari 5 station). Darah teman kalian (atau darah kalian sendiri) yang sudah diambil tadi akan diperiksa. Mulai dari jumlahnya, kecepatan mengendap, berapa leukositnya, dsb. Wkwk sekalian cek kesehatan gratis nih..
Apa? Takut jarum? Jangan khawatir. Jika memang tidak memungkinkan untuk diambil darah, dosen menyediakan sampel darah. Jangan lupa pake sarung tangan ya saat bekerja dengan darah :D

3. Blok Sistem Imun dan Infeksi
Masih belum puas dengan Hematologi? Nah, blok imun ini lanjutannya!
Perkenalkan, kami adalah 'tentara' tubuh kalian XD
Di sini kalian akan berkenalan lebih jauh dengan gerombolan leukosit (sel darah putih) yang sempat dibahas sedikit di Hematologi. Mereka ini jenisnya macam-macam, kerjanya pun canggih! Mereka inilah yang menjaga tubuh kita dari serangan virus, bakteri, cacing, dan segala macam kuman.
Selain cara kerjanya, kita juga belajar mengenai kelainan di sistem imun. Kenapa terkena HIV bisa mudah sakit? Kenapa kok saya makan ikan trus jadi gatal? Nah semua pertanyaan itu terjawab di blok ini.. dan kita juga belajar cara mengobatinya.
Kalau di hematologi, kebanyakan dari kita 'habis terbantai' di skills lab, nah sekarang malah kebalikannya.. kami 'dibantai' di ujian teori! XD
Skills lab blok ini termasuk mudah : menyuntik. Namun begitu, tetap saja tak bisa dianggap enteng. Jumlah yang remedial cukup banyak saat itu.

Nah bagaimana? Sudah cukup mendapat gambaran? Patut diingat.. mulai semester 3 ini kalian akan terus bertemu dengan yang namanya OBAT. Bersiaplah menghafal nama-nama obat, efek samping, dan dosis. ^.^
Ada yang sudah takut duluan? Tenang, asalkan belajar dengan rajin, mohon bimbingan Tuhan, tentunya 3 blok ini bisa dilewati. Amiin.

Happy holiday guys!!

Friday, 30 October 2015

The Oasis Is Where the Books (and Stuffs) Are

Tulisan ini saya buat untuk lomba blog writing Gramedia Oktober 2015

Sebagai mahasiswa, apa yang paling kita sering bawa waktu kuliah? Selain HP dan sekumpulan gadget lain tentunya.
Ya, buku catatan, textbook, alat tulis.. *mungkin ada yang bisa sebutkan lainnya*

Sebagai seorang mahasiswa yang kuliah di jurusan terbilang 'unik' dan 'bayar mahal', kebutuhan saya sebagai mahasiswa FK memang cukup banyak. Paling sering dikeluhkan adalah textbook (buku teks). Mau pinjam perpus, keburu habis diserbu mahasiswa lainnya. Nunggu bukunya dikembalikan, tugas keburu deadline. Download ebook..sayangnya seringkali bayar, pakai dollar pula. Jadi, pilihan terbaik daripada rebutan buku di perpustakaan atau beli buku teks luar yang harganya lumayan membuat kantong mahasiswa jebol, saya lebih memilih beli textbook sendiri.

Kedua, yang paling setia menemani textbook (setelah hand-out catatan dosen) tentunya adalah buku catatan pribadi. Mau praktis? Bisa sih, langsung coret saja di buku teks. Tapi kalau beli bukunya saja mahal, apakah Anda rela mencoretinya dengan segala macam catatan dan gambar doodle jika tengah bosan? Pilihan paling oke adalah sediakan buku catatan. Ini juga bermanfaat karena kalau mencatat di lembaran kertas tentunya akan mudah hilang.

Ketiga, alat tulis. Mulai dari pensil, pulpen, tipex, penghapus. Tentunya ini dipakai setiap kali ujian. Dan, karena buku textbook mahasiswa biasanya tebal, kami juga seringkali menempelkan post-it di beberapa halaman penting supaya tidak pusing mencari. Tak lupa juga kita 'mewarnai' buku kita dengan highlighter, biasanya waktu menjelang ujian.
Untuk mahasiswa yang memiliki mata kuliah menggambar-mewarnai, contohnya arsitektur, desain, dsb, tentunya butuh peralatan menggambar. Saya sendiri, meski dibilang 'anak kedokteran', tetap butuh buku gambar dan pensil warna untuk lab tertentu, dimana kita harus menggambar apa yang dilihat di bawah mikroskop lalu ditunjukkan hasilnya pada dosen.

Lalu, dimana saya bisa mendapatkan semua bahan itu?
Tentunya, lokasi terdekat adalah Gramedia.
Saya sering ke toko buku ini, untuk membeli kebutuhan kuliah saya (bahkan buku teks pun ada yang beli di Gramedia, khususnya buku obat). Lokasinya yang paling dekat kampus memudahkan saya saat kepepet..hahaha. Selain itu, harganya sesuai dengan kantong mahasiswa.

Ke Gramed cuma beli perlengkapan kuliah??
Oho, tentunya saya juga belanja buku. Paling sering beli novel, karena pilihan genre yang dijual lengkap, harganya juga lumayan irit di kantong. Saya juga suka beli fancy yang dijual di Gramedia. Kebetulan saya suka mengoleksi benda-benda bergaya 'vintage' dan pas sekali, banyak barang seperti itu yang dijual di Gramedia, bisa untuk menambah koleksi saya, atau dijadikan kado untuk teman yang berulang tahun.

Sebagai penutup, saya mengibaratkan kami (mahasiswa) sebagai gerombolan pengelana yang mengarungi gersangnya padang pasir kehidupan perkuliahan (tugas, project, lab, dsb) dan Gramedia seperti oasis (mata air) di tengah gurun, memberikan 'rasa segar' dengan layanan toko buku yang sangat lengkap untuk memudahkan kami dalam mencari bahan dan perlengkapan untuk kuliah, sekalian 'cuci mata' dengan buku-buku hiburan fiksi, non-fiksi, dan koleksi fancy.

Thursday, 23 July 2015

(Tips) Sumber Belajar untuk Mahasiswa FK

Semester baru sebentar lagi dimulai.. untuk para maba dan mahasiswa preklinik, selamat datang (kembali) di kampus *padahal masih libur tapi udah nyambut duluan*
Postingan kali ini, saya akan bahas mengenai sumber belajar bagi para mahasiswa FK, khususnya untuk para maba, jika nanti untuk presentasi pleno atau cari bahan diskusi.

Kenapa sumber belajar itu penting?
Para dosen FK, dan juga di fakultas lain, tentunya mewajibkan mahasiswa mendapatkan ilmu baru lewat sumber yang sahih, dapat dibuktikan kebenarannya, hasil penelitiannya dapat dipertanggungjawabkan.

Sumber belajar yang sah dapat kita dapatkan dari :
1. Jurnal penelitian
Benar sekali. Penelitian yang telah dimuat di jurnal (baik dalam hardcopy maupun softcopy yang diupload di situs resmi) sudah dibuktikan kebenarannya. Akan lebih baik lagi jika metode penelitiannya menggunakan Randomised Controlled Trial, studi Meta-Analysis, dsb. Saya sajikan tabelnya di bawah.
Semakin tinggi tingkatannya Level of Evidence (semakin mendekati puncak piramida), makin bagus dan akurat hasilnya. Kalian akan dapat materi kuliah khusus ini ketika pertama kali masuk FK.

(+) : Hasil sudah terbukti, diukur dengan tingkat ketelitian yang akurat
(-) : Ada beberapa jurnal yang harus bayar jika ingin membaca artikel lengkapnya..dan harganya biasanya tidak murah.

2. Website kesehatan terpercaya
Website yang saya maksud di sini adalah web yang memang dikhususkan untuk profesional dunia medis, dan ditulis oleh dokter/health practitioner yang terpercaya. BUKAN hasil tulisan orang awam yang mengaku sebagai "Dokter". Website ini juga menyediakan kumpulan artikel jurnal ilmiah seperti yang sudah saya sebut di atas tadi. Contoh yang paling sering digunakan adalah PubMed, Medscape, dan masih banyak lagi. Biasanya mahasiswa FK semester 1 akan mendapat list halaman web tersebut dari dosen
(+) : tak hanya mendapat info seputar penyakit dan jurnal penelitian, di web ini juga dicantumkan prognosis dan pengobatan yang biasanya dilakukan.. lumayan additional info..
(-) : Agak susah membedakan mana web yang benar-benar terpercaya dan web abal-abal.

3. Textbook
Jika tak ada internet, saatnya kita menggunakan cara manual..yakni dengan membaca buku :D
(+) : Bisa dibawa kemana-mana..asalkan ukurannya tidak terlalu besar dan tidak terlalu berat. Cocok ketika mati lampu ato susah sinyal
(-) : Seperti yang sering saya katakan, buku FK harganya selangiiit..kecuali Anda nekat membeli bajakannya atau pinjam perpus. Selain itu, informasinya juga terbatas, tak ada sistem 'search terms' (silakan melototin indeks buku XD)

4. Majalah kesehatan
Ini juga bisa jadi sumber belajar yang baik, tentunya rubriknya harus diasuh oleh dokter juga.
(+) : Harga jauh lebih murah dari textbook, lebih mudah didapat, bahasa pun lebih mudah
(-) : Info tidak selengkap di textbook, lebih baik saling melengkapi dengan artikel ilmiah dan textbook.

5. Diktat, ppt dosen dan catatan senior
Ini cukup jelas.
(+) : Lebih singkat, harganya lebih murah
(-) : Kalau ada yang terlalu disingkat (mahasiswa FK dan dokter seringkali menyingkat tulisan agar cepat), harus butuh bantuan textbook atau tanya orangnya langsung

6. Perpustakaan Nasional!!
Ini yang sering dilupakan. Ternyata perpustakaan nasional kita juga sangat bermanfaat dalam menyediakan sumber belajar. Dan kini, sudah go online, jadi untuk yang rumahnya jauh atau sulit menyisihkan waktu untuk mampir langsung, bisa mengakses koleksi artikel secara online.


Terakhir, ada do and don'ts untuk sumber2 belajar tadi..
1. Google diciptakan untuk membantu pencarian, betul? Nah, kita 'agak' diperbolehkan menggunakan Google, tetapi sebaiknya gunakan Google Scholar, jangan Google biasa. Artikel di Google Scholar lebih berupa jurnal ilmiah yang dipublikasikan, dan alamat website abal-abal sudah disingkirkan.
2. JANGAN PERNAH tulis sumbernya dari Blog seseorang!! Kemungkinan dibantai oleh dosen lumayan besar, karena Blog dianggap bukan sumber informasi sahih. Jika memang terpaksa, it's ok. Tapi teliti dulu isinya apakah benar dan sesuai.
3. Hati-hati buat yang suka copas slide, baik itu slide dosen atau slide teman, atau slide senior. Berabe jika ketahuan, apalagi jika dosennya killer. Sebisa mungkin, hilangkan jejak copasnya. Dan, jika dosen yang mau kamu copas slidenya adalah dosen mata kuliah bersangkutan yang jadi tutor diskusi kelompok, lupakanlah niat meng-copas.
4. JANGAN langsung percaya pada web atau blog yang menuliskan "Khasiatnya sudah terbukti..saya sudah buktikan sendiri..ini testimoni blablabla, dan ahli pun merekomendasikan (sambil pasang foto lelaki tua berbaju putih berkacamata yang diakui sebagai 'Profesor')" tanpa disertai bukti penelitian ilmiahnya. Lihat di Piramida Level of Evidence yang saya berikan di atas, 'Bukti berdasarkan Pengalaman Sendiri' dan 'Direkomendasikan oleh Para Ahli' termasuk dalam urutan kedua terbawah piramida, dimana artinya : bukti ilmiahnya masih rendah. Karena, pleno itu untuk belajar dan adu pendapat ilmiah, bukan waktunya promosi. :D Sebagai tambahan, Anda kemungkinan besar akan dijadikan daging panggang oleh dosen tutor.. XD

Yap, itulah hasil postingan saya mengenai sumber-sumber belajar. Sesuatu yang saya berikan 'warning', saya ubah warna tulisannya, di-bold, atau di-highlight, dan demi keamanan bersama, sebaiknya dituruti *kecuali kalian Pasukan Berani Mati..hahaha*. Ada yang punya sumber belajar lain??
Semoga info ini dapat bermanfaat..

Thursday, 9 July 2015

Tips Masuk FK Murah

Di postingan sebelumnya, saya sempat membahas sekilas cara masuk FK murah ketika menuliskan tentang 'FK dikenal sebagai fakultasnya anak orang kaya', uang pangkalnya saja kalau di swasta bisa 100 juta lebih. Tapi, benarkah mereka yang bukan anak konglomerat tidak bisa masuk FK? Di sini, saya akan berikan beberapa tips untuk kalian yang mau masuk FK dengan biaya lebih murah. Apa sajakah itu?

1. Berusaha dapat nilai yang bagus
Sekarang sudah banyak universitas swasta yang memberikan potongan uang pangkal (SPP) berdasarkan nilai rapor di SMA. Semakin bagus nilainya, potongan yang diberikan semakin besar. Nilai yang bagus juga bisa dimanfaatkan untuk mereka yang mau masuk universitas negeri, terutama lewat jalur SNMPTN, atau yang biasa kita sebut 'Jalur Undangan Non Test'. Tentunya, untuk dapat nilai bagus, harus ada usaha, belajar dengan rajin, berdoa.

2.Jika ada sistem ranking, diusahakan dapat top rank di kelas
Ini kelanjutan dari nomor 1. Kalau nilai kita bagus dan sekolah masih menerapkan sistem ranking, tentunya kita bisa jadi top of the class (amiiin). Ada pula universitas yang memberikan beasiswa berdasarkan rank di sekolah, pas zaman saya tahun lalu sih Untar yang membuka jalur ini, namanya JPU. Entah apakah jalur ini masih dibuka atau tidak, bisa ditanyakan ke bagian akademik kampus.
Ranking ini juga bisa jadi nilai plus kita ketika mendaftar universitas dan bersaing dengan para pendaftar lain yang jumlahnya bisa ratusan, bahkan ribuan orang dari seluruh Indonesia.

3. Daftar ke PTN
Yap, pilihan lain masuk FK murah bisa lewat PTN. Bisa lewat SNMPTN, SBMPTN, atau Jalur Mandiri. Tentu lah, biaya kuliah di FK negeri tidak semahal di FK swasta. Jika menempuh jalur SNMPTN, nilai rapot dan (jika punya) pernah menang lomba akademik maupun non-akademik bisa jadi nilai plus. Jika lewat jalur SBMPTN, belajar lah yang rajin agar bisa tembus passing grade jurusan PTN yang diminati.

4. Sering cari info beasiswa di internet
Banyak perusahaan/universitas menawarkan program beasiswanya lewat internet, bahkan pemerintah pun punya program beasiswa untuk mereka yang kurang mampu (Bidikmisi). Ada juga yang menawarkan beasiswa ke luar negeri. Jangan hanya mengandalkan info dari guru BK saja ya teman, kalian juga harus aktif cari sendiri. Dan, pastikan program beasiswa itu benar diselenggarakan pihak yang bersangkutan, bukan dari web abal-abal yang iseng.

5. Berprestasi di bidang apapun, baik akademik maupun non-akademik.
Banyak orang yang selama ini berpikir 'beasiswa itu untuk yang akademisnya bagus, menang lomba, anak OSN' dsb. Tetapi, sekarang pun ada beasiswa yang mempertimbangkan prestasi non-akademik, misal juara olahraga, juara dance, juara musik, dsb. Sertifikat lombanya bisa disertakan ketika pendaftaran, itu bisa jadi nilai plus yang memperbesar peluang kalian mendapat beasiswa.

6. Jangan nyogok
Ini sih sudah pasti. Bukan rahasia lagi kalau ada aja yang ortunya menyogok pihak universitas demi anaknya diterima di FK, meskipun hasil tesnya tidak memungkinkan untuk diterima jadi MaBa. Istilahnya jalan ilegal masuk FK. Berapa sih bayar nyogok itu? Ratusan ribu? No..no. Nyogok itu mainnya udah ratusan juta, cuy..

Hm..tampaknya hanya segini yang bisa saya paparkan. Info ini sebetulnya bisa dimanfaatkan bukan cuma untuk kalian yang mau masuk FK murah, tetapi bisa berlaku juga untuk teman-teman jurusan lain yang mau masuk kuliah tanpa bayar terlalu mahal. Ada tips lain? Kalian bisa berbagi di comment..hehehe

Monday, 6 July 2015

Mau Jadi Dokter? Ini Syaratnya..

Malam, readers!! Di postingan saya kali ini,  akan membahas tentang apa saja syarat yang diperlukan untuk jadi seorang dokter. Tidak semuanya mutlak dipenuhi kok.. list yang saya paparkan di bawah ini merupakan hasil pengamatan (dan pengalaman) saya sendiri setelah setahun di FK. Apa saja itu??
Akan saya urutkan berdasarkan prioritas..

1. Prioritas : Penting banget!!
  •  Hati yang tulus dan rela bekorban. Ini yang paling penting. Sebelum masuk FK (dan berlaku juga untuk mereka yang sudah jadi dokter/masih koas/masih mahasiswa FK), tanyakan dulu pada diri sendiri, setulus apa sih niat saya untuk jadi dokter? Relakah mengabdi pada bangsa, negara, dan rakyat Indonesia untuk memajukan taraf kesehatan, meski mungkin upah yang diterima nantinya tidak sebanding dengan kerja keras dan biaya yang dikeluarkan selama kuliah? Jadilah dokter yang jujur, membantu dengan dasar niat baik dan ingin menolong sesama, bukan untuk mencari keuntungan semata :)
  • Komunikatif dengan pasien dan menghargai etika kedokteran.
    Memiliki rasa simpati dengan pasien, ramah (jangan jadi dokter yang judes), memberikan info seputar penyakit pasien, termasuk gambaran penyakit ke depannya dan risiko selama pengobatan. Jangan pelit berbagi ilmu dengan pasien. Selain itu, hormatilah kode etik kedokteran, hanya lakukan tindakan medis yang memang perlu dan sesuai standar, dan jaga kerahasiaan pasien.
2.  Prioritas :Cukup Penting
  • Teliti. Jangan mengerjakan sesuatu dengan terburu-buru (maunya cepat selesai). Awalnya memang susah, khususnya untuk yang memang slebor *termasuk saya, hahaha* tetapi lambat-laun selama proses pembelajaran, ketelitian bisa ditingkatkan kok.
  • Rajin. Sudah jadi rahasia umum lah ya, anak FK dan dokter itu kerjaannya banyak, kuliah lama, buku tebal, ujian sejibun. Jangan bosan belajar ya, apalagi kalau mencicil. Otak tak terlalu pintar pun tak apa, asalkan rajin, semoga bisa lulus dengan lancar :D
  • Jangan gampang jijik. Di FK ini, meski masih preklinik (mahasiswa yang belum koas), kita sudah dapat materi praktikum yang melibatkan segala macam awetan serangga, cairan tubuh, bahkan kadaver (mayat yang diawetkan untuk lab anatomi). Singkirkan dulu rasa jijiknya hanya untuk sesaat ya..at least sampai jam praktikumnya selesai..hahaha
  • Jangan fobia darah. Ada beberapa materi kuliah yang melibatkan penggunaan darah, atau bahkan langsung praktik latihan ambil darah temannya.
3. Prioritas : Biasa. Kalau terpenuhi ya syukur, kalau tidak terpenuhi pun tak masalah
  • Cerdas. Berlawanan dengan mitos yang selama ini kita dengar kalau anak FK itu pasti anak jenius dengan IQ seperti Einstein, pada kenyataannya tak semua dari kami punya kapasitas otak secerdas itu. Banyak kok yang pintarnya hanya rata-rata. Trus, gimana nilainya bisa bagus? Ya usaha, belajar, berdoa. Cerdas itu gak jaminan bakal survive di FK loh, itu cuma 'bonus' yang mempermudah menyerap materi pelajaran. Kalau anaknya cerdas tapi belajarnya malas ya sama saja, bisa tidak lulus juga.
  •  Kaya. Memang selama ini FK dikenal sebagai fakultasnya anak orang kaya, tetapi sekarang bisa juga kok masuk FK dengan biaya yang lebih murah, apalagi dengan banyaknya tawaran program beasiswa yang diberikan, baik dari pihak kampus maupun pemerintah, bahkan bisa beasiswa sampai 100%. Atau bisa juga masuk ke kampus negeri yang biayanya jauh lebih murah dari FK swasta. Saya akan bahas Tips Masuk FK Murah di postingan terpisah.
 4. Prioritas : Ini cuma buat iseng aja sih ^.^
  • Kuat begadang. Disebabkan karena banyaknya tugas atau belajar mau ujian, biasanya anak2 FK pada begadang. Tapi saya sendiri sih lebih milih mencicil jauh hari daripada belajar sistem SKS dan besoknya gak bisa mikir karena otaknya udah capek duluan..hahaha
  • Muka cakep/cantik. Bonus aja sih, siapa tau bisa dapat gebetan *buat yang masih jomblo*..dan siapa tau nanti waktu sudah koas/jadi dokter, ada pasiennya yang naksir :D
Hm..tampaknya segitu dulu yang bisa saya sampaikan. Ada yang punya syarat lain? Silakan menambahkan :D

Saturday, 4 July 2015

Tipe-Tipe Dosen yang Umumnya Ada di Kampus

Hello readers.. postingan saya kali ini cuma buat lucu-lucuan aja sih, tentang tipe-tipe dosen yang umumnya kita temui di kampus (tidak terbatas untuk FK saja). List ini saya buat setelah melakukan "penelitian" iseng terhadap sifat-sifat unik para dosen yang mengajar di kampus saya.

1. Angelic
Tipe dosen ini baiiik sekali hatinya *kayak hati malaikat :D*. Jarang banget (bahkan hampir tidak pernah) terlihat sedang marah-marah atau bad mood. Tipe dosen ini rela mengorbankan waktunya demi memberi jam kuliah tambahan untuk mahasiswa, khususnya untuk yang nilainya masih jeblok. Mengusahakan agar mahasiswa bisa lulus, entah itu dengan memberi tugas atau semacamnya.
(+) : Banyak fansnya.. bahkan kadang ada mahasiswa yang sampe jatuh cinta diam-diam.
(-) : kadang, mahasiswa suka salah mengartikan 'tugas' tambahan sebagai beban *hayo ngaku siapa yang sering mikir begini..iya saya juga kadang sering berpikiran yang sama*.. padahal itu tugas toh buat nilai kita juga kan..
Tips :  kalau disuruh kerjakan tugas tambahan dan nilainya masih kurang, kerjakanlah. Tambahan nilainya buat kalian juga kok.. dan jangan menyalahgunakan kebaikan hatinya yaa, bisa berabe nanti.

2. Strict
Sebetulnya tipe ini memiliki hati dan tujuan yang baik untuk mendidik mahasiswa, sama seperti dosen Angelic. Bedanya, kalau dosen yang ini mudah dikenali dari tampangnya yang seperti serial killer. Sangat tegas, disiplin, cenderung galak, menegur mahasiswa yang melakukan kesalahan secara langsung atau dengan sindiran, bahkan kadang sampai potong nilai. Perfeksionis, terutama kalau sedang jadi penguji, sehingga sering dicap 'Pelit Nilai'.
(+) : Mahasiswa jadi belajar mati2an supaya bisa lolos dari pertanyaan 'pembantaian' --> terpaksa belajar mencicil jadi kalau sewaktu-waktu kena tanya, bakal bisa jawab.
(-) : sering jadi bahan gosip, 'alat' untuk menakut-nakuti junior (bagi beberapa senior iseng), dan bisa bikin stres para mahasiswa yang kebetulan ujian sama penguji jenis ini.
Tips : sebetulnya, seperti yang sudah saya bilang di awal, dosen ini sebetulnya baik. Kalau ditegur, itu demi kebaikan kalian juga. JANGAN NGEJAWAB PERTANYAANNYA ASAL-ASALAN!! Belajar yang baik, jadi anak rajin dan sopan, dengarkan penjelasannya di kelas. Intinya, ambil hatinya :D pasti survive kok.

3. Multi-talented dan 'Always Busy'
Memang tidak semua fakultas punya dosen seperti ini. Dosen ini bisa mengajar di lebih dari 1 fakultas sekaligus..bahkan kadang juga bisa mengajar di lebih dari 1 universitas..dan juga 'gelar tambahan', misalnya merangkap jadi pudek, dekan, atau kepala bagian, terkadang masih sempat-sempatnya nyambi jadi peneliti. Misal, dosen X, paginya ngajar di FK, siangnya ngasih kuliah di FT, sorenya rapat pengurus yayasan..
(+) : segalanya jadi on time banget karena jadwal si dosen yang padat
(-) : sibuk banget, jadinya susah kalau mahasiswanya mau ketemuan langsung :(
Tips : kalau ada janji mau ketemu, bilang jauh2 hari. Dosen ini biasanya mencatat di reminder tentang segala macam perjanjian. Dan, pas hari H ketemuan, jangan telat!!

4. Deceiver
Ini dosen matematika loh..gak nyangka kan??
Sama sekali gak kelihatan seperti dosen. Ada yang potongan rambutnya ala boyband, badan atletis, tampang yang ganteng/cantik/baby face, tinggi langsing kayak fotomodel, baju yang modis, bahkan ada yang bergaya rocker .. kalau gak kenal pasti kita gak nyangka kalau itu dosen.
(+) : enak diajak gaul (biasanya karena termasuk dosen muda/asdos), obat cuci mata karena kuliah pun berasa jumpa artis..
(-) : kalau tiba" pakai baju formal (biasanya dosen cowok yang rambut boyband ikut acara wisuda dan pakai jas) seringkali gak dikenali tampangnya sama mahasiswanya XD

5. Don't care
Kadang ada juga kan dosen yang cuek (di fakultas saya sih kayaknya gak ada nih yang model begini hehehe). Keliatan banget deh kalau ngajar kadang suka ngasih pertanyaan tapi beliau sendiri yang jawab, jarang interaktif sama mahasiswa.. cuma ngasih kuliah blablabla, di akhir jam nanya "ada yang blom paham?" kalau gak ada yang tanya, langsung beres2 keluar kelas..hehehe
(+) : mahasiswa ngerasa bebas merdeka di kuliahannya. Kalau gak absen panggil atau lagi kuliah umum, biasanya pada bolos dan titip absen sama teman
(-) : suasana belajar-mengajar jadi kurang enak karena kurang interaksi dengan mahasiswa, apalagi kalau cara ngajarnya ngebut...
Tips : kalau ada yang gk ngerti, tanya pas habis jam kuliah, atau bisa juga langsung angkat tangan pas dosennya lagi bicara, bilang maaf kalau menginterupsi penjelasannya, dan utarakan pertanyaan dengan sopan ya.

6. Hipnotic
Entah kenapa selalu ada dosen yang sanggup membuat para mahasiswanya merasa mengantuk (bahkan tertidur) saat memberi kuliah. Kondisi ini diperparah kalau mahasiswanya abis begadang (belajar buat ujian, pre-test, post-test atau bikin powerpoint diskusi kasus), ditambah dengan materi yang susah dan jam kuliah abis makan siang..
(+) : dosen ini biasanya ngomongnya lambat, kita bisa nulis di catatan dengan rapi..
(-) : nahan ngantuk itu lho.. setengah idup rasanya berjuang menahan kelopak mata agar tetap terbuka..
Tips : saran saya, meskipun ngantuk, jangan sampai tidur. Hargailah si dosen yang berbicara panjang-lebar di depan kelas. Bisa juga kalian rekam kuliahnya, nanti setelah kuliah/di rumah, kalian putar ulang rekamannya dan catat omongannya yang terlewat waktu kalian ngantuk di kelasnya.

7. Stand-up comedian
Kuliah dengan dosen macam ini akan selalu diwarnai dengan suasana tawa. Materi yang sulit, dibawakan dengan cara yang menarik, interaktif dan kreatif.. apalagi kalau dosennya cantik/ganteng..hehehe makin semangat deh ya
(+) : mudah mengerti kuliahnya, gak bakal ngantuk *yah kecuali kalo yang minum obat dengan efek samping mengantuk*
(-) : kalau kebanyakan ngelawak, biasanya yang diinget cuma lawakannya aja..
Tips : kalau kalian yang suka ngelawak bareng dosen, jangan memicu lawakannya terus..bisa gak kelar-kelar itu materinya, hahaha

8. Kereta-api
Tipe ini mudah dikenali dari cara bicaranya yang ngebut, membawakan materi sejibun dalam 1x pertemuan. Biasanya, bukan keinginan dari dosen ini yang mau jadi Dosen Kereta-Api, tapi lebih dikarenakan waktu penyampaian materi yang terbatas sedangkan bahannya banyak dan harus selesai semua.
(+) : untuk mahasiswa yang suka berkhayal jadi detektif --> ajang latihan 'menulis sandi rumput' saking berantakannya itu tulisan, kebut-kebutan nyatat omongan dosen
(-) : sekalinya ketinggalan.. catatan bakal jadi membingungkan (ibaratnya kalau puzzle tuh ada 1 potongan yang ilang), dan susah banget mengerti materinya, apalagi kalau dosennya ngomong terus tanpa jeda dan baru bilang di pertengahan atau akhir jam kuliah "ada yang gak ngerti??"
Tips : merekam kuliahnya baru didengarkan lagi di bagian yang kelewat. Atau, kalian bisa bilang "Maaf Pak/Bu/Prof/Dok, ngomongnya kecepetan."

9. Dosen Artis
Tidak semua dosen memang mau kerja 'sambilan' jadi artis, tapi ada juga loh..hahaha biasanya dosen ini sering muncul di TV entah jadi pembicara/bintang tamu, atau mengadakan konser musik dimana beliau sendiri yang jadi pemusiknya. Biasanya gabungan antara dosen Deceiver dan dosen Multi-Talented.
(+) : Mahasiswa berasa bangga kalau dosennya terkenal, apalagi kalo ditanya teman kampus lain "Eh, si Pak A yang suka muncul di TV tuh dosen elo?"
(-) : Susah ketemunya.. jadwal padat, abis ngasih kuliah biasanya langsung menghilang entah kemana si dosen..
Tips : sama seperti Dosen multi-talented.

Hm..berhubung waktu 'penelitian' ngawur saya yang terbatas, tampaknya hanya segini dulu yang bisa saya sampaikan.. ada yang mau menambahkan? :D

Tuesday, 30 June 2015

Sistem Pembelajaran di FK

Good morning all.. hari ini aku mau posting tentang sistem pembelajaran di FK, semoga bisa jadi bahan pengetahuan buat yang mau masuk FK atau sekadar informasi bagi yang ingin tahu suasana pembelajaran di kampus FK. Ayo..ayo yang mau tanya silakan..aku jadiin dialog aja ya biar enak bacanya, dan juga supaya kejawab semua pertanyaannya..hehehe..


Emangnya sistem belajarnya gimana sih??
Nah, sistem pembelajaran di FK sekarang berbeda dengan kurikulum lama. Kurikulum baru yang *katanya..saya tidak tahu pastinya kapan* diterapkan sejak tahun 2007, FK menggunakan sistem blok, bukan lagi SKS. Istilahnya, jadi seperti per bab begitulah. Ada blok reproduksi, blok darah, blok pencernaan, dsb.


Beban per bloknya berapa SKS ya kalo dikonversi? Trus kok ada kampus yang 1 semesternya 4 blok, ada yang 3 blok? Mana yang benar?
Di kampus saya (Untar), 1 blok bebannya setara dengan 7 sks, dan setiap semester ada 3 blok. Masa kuliah preklinik (S.Ked.) selama 3.5 tahun dgn total 21 blok keseluruhan. Ini tidak mutlak di tiap universitas, makanya jumlah bloknya bisa berbeda per semester antar FK. Tapi belajar materinya sama aja sih..


Rincian kegiatan kuliah per bloknya gimana?
Dalam 1 blok, kita membahas dalam waktu 6 minggu (1,5 bulan).
~Minggu pertama, biasanya padat dan melelahkan. Masuk 7.30, setiap harinya diisi dengan kuliah pengantar.
~Minggu kedua. Selain kuliah, mulai ada diskusi kasus dan praktikum
~Minggu ke 3 adalah minggu ujian teori. Kalau di kampus saya, istilahnya Ujian Tulis 1
~Minggu ke 4, kegiatan yang paling sering adalah diskusi, pleno, dan praktikum
~Minggu ke 5 biasanya adalah jadwal utk ujian praktikum
~Minggu ke 6 untuk Ujian Tulis 2, pengumuman hasil ujian, sekaligus remedial jika masih ada yang belum lulus. Setelah semua nilai (termasuk yang remedial) sudah diinput dan diolah, kita diperbolehkan libur akhir blok selama 2-3 hari sebelum mulai ke blok berikutnya.


Cara/tipe pembelajaran yang dipakai ada apa aja?
1. Kuliah - dalam sistem blok, dosen hanya memberi kuliah pengantar berupa teori2 singkat, selebihnya mahasiswa harus mencari sendiri dari sumber belajar yang diberikan dalam modul (buku pengantar), jurnal ilmiah atau sumber kepustakaan  lain.

2. Diskusi - tujuannya untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat saat kuliah pengantar, menggunakan metode Seven Jumps. Kita diberikan suatu soal cerita, dimana ada pasien yang mengeluhkan gejala sakit tertentu. Nah, anggaplah kita sebagai dokter, harus mengobati si pasien dalam cerita tersebut. Kita berdiskusi dengan teman 1 kelompok (12 orang maksimal, yang ditentukan secara random oleh dosen, dan kelompok ini akan selalu di-rolling setiap mulai blok baru) tentang definisi penyakit si pasien, gejalanya, mekanisme sakit, obat yang mungkin digunakan, dan pencegahannya. Satu soal cerita dibahas dalam 2x pertemuan. Di pertemuan 1, kita brainstorming hanya bermodalkan prior knowledge (ilmu yang kita tahu). Di pertemuan 2, setiap orang diwajibkan membuat slide presentasi PPT berisi informasi lengkap seputar kasus yang dibahas. Setelah itu, sekretaris kelompok akan menyatukan semua PPT teman sekelompoknya untuk dipresentasikan dalam undian pleno.

3. Pleno. Hasil diskusi kasus yang sudah diedit oleh sekretaris tiap kelompok akan dikumpulkan dalam bentuk handout dan CD. Pada hari H pleno, dosen ketua blok akan mengambil undian tentang kelompok mana yang maju dan siapa mahasiswa yang akan mempresentasikan hasil diskusinua. Disinilah adu pendapat paling seru terjadi, karena seangkatan harus menghadiri pleno dan setiap orang diperbolehkan mengajukan pertanyaan (tidak wajib tanya sih sebetulnya, tapi pihak penanya dan penjawab biasanya diberi bonus nilai oleh dosen).

4. Praktikum. Ada banyak praktikum, tetapi rata2 sih pakai mikroskop. Jas lab wajib dibawa dalam setiap praktikum. Ujiannya bisa lewat slide, mikroskop, kadaver/boneka (khusus anatomi) atau membuat sediaan langsung.

5. Skills lab (Keterampilan medik) meliputi skills yang harus bisa dilakukan oleh seorang dokter umum, di antaranya tensi, ukur suhu, bantu persalinan, jahit luka sederhana, dsb. Diberi kesempatan 3x latihan sebelum ujian. Note : latihan menggunakan phantom/boneka. Jangan langsung mencobakan ke teman/diri sendiri tanpa persetujuan dosen pembimbing.


Ujiannya gimana??
Sistem ujian pun berbeda, tetapi saya akan bahas di postingan terpisah karena terlalu panjang..hehehe

Penilaian untuk lulus bloknya gimana?
Untuk sistem penilaian, mungkin tiap FK berbeda, dan ada persentase tiap hasil ujian yang kemudian digabung menjadi 1 nilai utuh.
Masalah lulus atau gagal blok, tergantung dari banyak faktor. Di kampus saya, syarat untuk lulus blok adalah jumlah absen yang mencukupi, dan kelulusan semua nilai ujian. Nilai batas lulus adalah C.


Katanya dosen FK itu serial killer semua ya?? Susah lulusnya dong?Ah, kata siapa? Gak juga tuh. Susah atau gampangnya lulus itu subjektif, tergantung mahasiswanya gimana belajarnya..hahaha kalau rajin ya lulus aja, kalau malas ya tentulah susah. Nanti aku bahas lebih lanjut di postingan berikut yaa..


Sistem absensi FK sama gak sih kayak di fakultas lain? Persentase absennya seberapa besar supaya tetap bisa ujian?
Sistem absensi FK berbeda dengan sistem SKS. Minimal kehadiran untuk bisa ikut ujian adalah 75% untuk praktikum dan Ujian Tulis, sedangkan untuk Skills Lab, kehadiran harus 100%. Persentasi 75% kehadiran dihitung per blok (1.5 bulan) jadi, diusahakan jangan sering2 bolos..karena akan berakibat tidak bisa ujian dan gagal blok.


Apakah FK ada Semester Pendek (SP) buat yang *amit-amit* gagal blok?
Untuk gagal blok, sistem di kampus saya (Untar), sayangnya tidak memiliki Semester Pendek, sehingga jika gagal blok, otomatis harus mengulang blok bersangkutan di tahun depannya.
Jadwal blok FK di kampus UnTar..sayangnya ini masih belum di-update..hehehe


Ada sistem DO gak sih? Kok ada kampus yang sistem DO dan ada yang gak? Syaratnya DO apa? Apa benar gagal 1 blok langsung DO?
Masalah DO, kebijakan bisa berbeda di setiap kampus, ada yang menerapkan, dan ada yang tidak. Kampus saya menerapkan sistem ini, dimana :
1. Dari semester 1-4 (2 thn kuliah) max gagal 4 blok
2. Dari semester 1-7 (3.5 thn kuliah/S. Ked.) Harus lulus minimal 15 blok dari total 21 blok
3. Selama 7 tahun preklinik masih belum lulus 21 blok
4. Selama 3 tahun masa koas belum lulus semua stase.
Pesan saya, jangan pesimis kena DO. FK gak sekejam itu kok. Asalkan belajar yang benar, perhatiin omongan dosen di kelas, mematuhi aturan2 universitas & fakultas, niscaya studinya lancaar.. amiin.


Ada yang pernah bilang, mahasiswa FK itu bajunya ada dresscode-nya ya? Bener gak sih??
Soal pakaian kuliah, tiap kampus memiliki standar sendiri. Untuk kampus saya, mahasiswa semester 1 wajib pakai baju berkerah, baik cowok maupun cewek. Celana tidak boleh pendek, rok minimal selutut. Senin dan Jumat dihimbau berpakaian batik. Selebihnya, saat semester 2, diberi "kelonggaran" untuk memakai kaus yang sopan. Tetapi untuk ujian, khususnya Skills Lab, saya sarankan untuk berpakaian yang sopan (berkerah) dan diusahakan kalau pakai lengan panjang, cari yang lengannya mudah digulung, setidaknya sedikit di atas siku. Selain itu, mau saat ujian atau kuliah biasa, pakai sepatu tertutup yaa. Jangan pakai sendal XD
Kalau yang sudah koas, saya lihat sih yang pria pakai kemeja dan celana bahan hitam, yang wanita kemeja putih dengan rok hitam. Harus bersepatu tertutup dan formal. Saya kurang tahu pastinya, tetapi setiap lihat mereka mau berangkat koas setelah bimbingan pagi sih standarnya selalu begitu.


Nah, cukup sekian postingan saya tentang sistem pembelajaran kampus FK. Maaf kalau kepanjangan..hehe semoga informasinya berguna ^.^
*Bonus: cek akun youtube ku, ya readers! Aku buat cover kalimba, soothing dan relaxing buat musik belajar/ngerjain tugas. Jangan lupa like, comment, dan subscribe yaa
.

Saturday, 27 June 2015

Textbook Kedokteran untuk Mahasiswa FK Semester 2

Hello readers :D di postingan siang hari ini, saya akan memberikan rekomendasi textbook yang saya pakai selama kuliah di semester 2 FK.
List buku yang saya tuliskan ini adalah buku yang dipakai oleh para mahasiswa di kampus saya. Pada umumnya sih kampus FK memakai buku yang sama, tapi siapa tahu ada textbook yang beda..
Saya khusus membahas untuk blok Biomedik 3, karena di Blok IKM dan Humaniora saya lebih memilih untuk pinjam di perpustakaan atau numpang buku teman hehe atau nyalin PPT dosen.

~Parasitologi
Parasitologi Kedokteran, FKUI, ed. 4
 Yang dipakai adalah buku Parasitologi Kedokteran, penerbit FKUI. Edisi terbaru yang saya tahu adalah edisi keempat, entah sudah terbit yang baru lagi atau belum. Seperti biasa, buku selalu ada yang ori dan ada yang..ehm.. bajakan.. hehehe. Saya beli buku ini bajakan (toh buku aslinya pun memang gambarnya hitam putih) dengan harga 35.000 di dekat kampus, itu pun karena saya belinya rombongan sama teman-teman sekampus. Kalau beli eceran, biasanya dipatok 40.000an ke atas. Saya rekomendasikan beli buku ini karena bakal dipakai terus untuk blok-blok berikutnya.

~Farmakologi
Ada 2 buku yang dipakai untuk mata kuliah ini.
1. Buku Farmakologi dan Terapi. Penerbit FKUI, edisi 5. Tebalnya lumayan..hahaha.
Lagi-lagi, saya beli buku ini non-ori di dekat kampus, harganya 75.000. Bisa dapat lebih murah kalau beli rombongan, dan kalau jago nawar..hahaha. Di perpus juga ada, tetapi saya sarankan lebih baik punya sendiri, karena akan dipakai terus untuk blok-blok berikutnya.
MIMS + Petunjuk Konsultasi
2. MIMS. Ada 2 macam buku ini. Yang pertama, lebih tipis, isinya cuma daftar obatnya. Yang kedua, lebih tebal, tetapi lebih lengkap karena ada petunjuk konsultasinya. Terserah mau pilih yang mana. Saya sih beli yang jenis kedua, yang lebih tebal. Buku ini mudah didapat kok, di Gramedia juga ada. Harga buku asli (di Gramed) di atas 100.000.
Saya sendiri nitip beli di toko buku ilegal..hehehe. Harganya jauh lebih murah sih, sekitar 50.000an, tapi ya kualitas kertas dan kejelasan tulisannya tentu berbeda. Dan, tiap tahun, buku ini selalu keluar dengan edisi baru.
Dosen saya mewajibkan membeli buku ini. Tak ada salahnya membeli, toh bisa jadi sumber informasi sebelum beli obat kan..hehehe

~Patologi
Ada 2 buku yang direkomendasikan.
1. Buku Ajar Patologi.
Penerbit Sagung Seto. Saya beli yang non-ori. Kalau beli yang ori, sekali beli langsung dapat 2 paket buku. Isinya Buku Ajar Patologi Umum (I), dan Buku Ajar Patologi Khusus (II), kemungkinan sekitar 170 atau 180.000, dan kadang bisa diskon kalau beli di Sagung Seto langsung. Untuk Blok Biomedik 3 hanya dipakai Buku Ajar Patologi Umum (I). Berhubung saya beli yang non-ori, jadi saya cuma beli 1 buku saja, harganya kisaran 40.000an. Buku ini lumayan membantu untuk belajar mengenai radang, tumor dsb, tetapi hanya itu. Saya tidak tahu apakah akan dipakai lagi di blok-blok selanjutnya, tetapi berhubung banyak senior yang merekomendasikan beli, ya akhirnya saya beli juga.
2. Robbins Basic Pathology
Saya tidak pernah membeli buku ini, bahkan tidak pernah membacanya di perpus, tetapi rata-rata senior merekomendasikan buku ini untuk belajar lab Patologi Anatomi. Saya sih saat ujian hanya mengandalkan buku penuntun praktikum patologi yang diberikan dosen dan hasil gambar saya sendiri. Tetapi, jika kalian mengecek buku ini di perpus dan menganggapnya cukup berguna, saya rasa tidak ada salahnya untuk dibeli. Saya kurang tahu harganya, tapi perkiraan saya sih ori-nya bisa di atas 500.000an.






Ya, itulah buku-buku untuk Blok Biomedik 3 yang bisa saya rekomendasikan. Tidak wajib untuk beli semuanya, saran saya sih tanya-tanya dulu saja ke senior mengenai buku-buku yang memang dipakai lama (sampai blok atas pun masih dipakai) dan mana yang hanya dipakai untuk blok ini saja. Thanks for reading, hope this recommendation helps :D

Friday, 26 June 2015

Semester 2 FK.. Belajar Apa Aja?

Happy holiday!! Yap.. baru libur sekarang,, saya ucapkan selamat puasa untuk yang Muslim, semoga puasanya lancar dan ibadahnya diterima Allah.. amiiin.

Nah, postingan kali ini, saya akan bahas tentang mata kuliah yang dipelajari selama semester 2 di FK. Apa sajakah itu???
*Note : seperti biasa, rincian blok yang dipelajari bisa berbeda di setiap kampus. Saya tuliskan ini berdasarkan blok yang ada di kampus saya.

1. Blok Biomedik 3
Di blok ini, kita mulai belajar peralihan kondisi sehat ke sakit. Misalnya proses terjadinya radang. Selain itu, ada tambahan beberapa mata kuliah baru (dan tentunya menambah jumlah praktikum yang ada).

Ini parasit apa hayo??
~Parasitologi --> dari namanya, kita bisa tahu kalau ini belajar parasit, secara umum. Kita kenalan dengan segala macam kutu, lalat, cacing dan nyamuk. Diawali dengan teori pengantar tentang ciri morfologinya, daur hidup dll, lalu praktikum langsung melihat sediaan awetan di lab, diakhiri dengan ujian di akhir blok. Catatan : akan belajar tentang kecoa. Lupakan rasa jijik hanya sesaat, at least sampai ujiannya selesai :D

kuman TBC, dilingkari merah
~Mikrobiologi --> di mikro ini, kita belajar tentang jamur, BTA (atau kerennya, kuman TBC), serta segala macam bentuk koloni bakteri. Kita pakai mikroskop dalam lab ini. Dan sebelnya, kuman TBC itu lumayan susah carinya T__T  Praktikum ini menggunakan spesimen/cairan tubuh pasien secara langsung, jadi kumannya pun masih hidup. Jangan takut ketularan, sebelum praktikum pasti diajari cara melakukan percobaan dengan aman, juga tentunya harus pakai pelindung (masker, sarung tangan, jas lab, dan cairan antiseptik untuk cuci tangan). Ujian praktikum Mikro ini nama kerennya OSPE. Dan nilai OSPE ini dianggap sebagai nilai skills lab.

~Farmakologi --> di lab ini, kita bisa merasakan gimana jadi dokter.. dengan cara MENULIS RESEP!! Yak, kita belajar tidak cuma nama-nama obat dan cara kerjanya secara umum, juga diajari singkatan2 dalam penulisan resep dsb. Dan, penulisan resep ini menggunakan bahasa Latin..hehehe. Lumayan menarik sih kuliahnya menurut saya. Ujiannya kalau di kampus saya sih lebih ke arah penghitungan dosis dan semacamnya.


2. Blok IKM (Ilmu Kesehatan Masyarakat)
Ini blok yang..eh.. lumayan nyantai (menurut saya). Di sini, kita lupakan dulu segala macam biologi untuk sesaat, dan kita akan belajar tentang..kesehatan masyarakat. Ya, kita belajar tentang puskesmas, jamkesmas, Kesehatan Lingkungan, Kedokteran Pariwisata (untuk yang menangani orang yang mau berangkat/habis pulang liburan ke daerah tertentu), Kedokteran Kerja, KB, Kesehatan Ibu dan Anak, dan BPJS. Kita juga banyak belajar tentang cara berbicara di depan orang banyak dan memberi penyuluhan untuk masyarakat.
Ujian Skills Labnya, kita disuruh memberi penyuluhan dengan topik tertentu. Misalkan, si A dapat topik tentang hipertensi. Nah, pas ujian nanti, si A berpura-pura jadi dokter yang jadi pembicara seminar tentang hipertensi pada teman-teman sekelompoknya yang ceritanya jadi para pengusaha yang rentan kena hipertensi. Pilihan topik ujian bisa banyak, contohnya di kampus saya, ada yang tentang AIDS, pentingnya cuci tangan, obesitas anak, dsb. Dan, kita diharuskan membuat alat peraga untuk ujian ini, bisa berupa slide PPT, poster, mading, atau flipchart.


3. Blok Humaniora
Salah satu blok paling nyantai di tahun pertama kalian di FK (setelah Blok Belajar Sepanjang Hayat).
Kita di sini cuma belajar tentang agama dan kaitannya dengan kasus kedokteran. Misal, boleh gak sih aborsi, jika seandainya kehamilan dapat membahayakan keselamatan ibu? Boleh gak kita transplantasi organ? Pertanyaan2 dari kasus tsb dijawab berdasarkan pandangan hukum dan agama. Di kampus saya, kita membahas isu2 ini dari semua pandangan agama. Jadi, setiap mahasiswa tahu bagaimana pendapat setiap agama mengenai isu ini. Kita belajar menghargai pendapat teman yang berbeda agama.
Meski blok ini kelihatan nyantai, sebetulnya tidak terlalu santai juga..karena ada mata kuliah Anatomi yang 'nyempil' di blok ini. Di kampus saya, lab anatomi ini kita belajar tentang telinga, mata, semua ligamentum di tubuh, dan otot wajah. Dan, lab ini ada ujiannya juga, jadi jangan terlalu terbawa suasana nyantai dan 'melepas' ujian anatominya.
Ujian Skills Lab untuk blok ini adalah cuci tangan untuk bedah dan memakai sarung tangan (handschoen) steril.
Cara pakai sarung tangan steril..


Nah, 3 blok di atas sudah saya pelajari selama 6 bulan ini. Semoga info di atas bisa berguna buat kalian yang penasaran tentang materi semester 2 di FK :D in the end, Happy Holiday!!

Tuesday, 24 February 2015

Review Buku Cerita Bodor Koas Cebok

Baru awal minggu kedua masuk kuliah ya.. Ujian masih minggu depan kok, santai aja *eh* Kali ini saya akan review 1 buku (lagi) yang bertemakan komedi seputar pengalaman para koas, judulnya Cerita Bodor Koas (Cebok).



Buku ini merupakan hasil karangan 4 orang dokter, salah satunya adalah penulis buku Koas Racun, yakni dr. Andreas Kurniawan, beserta 3 orang teman beliau (Tommy Aryanda, Hima Cipta, Rifky Rizkiantino). Buku ini tidak hanya menceritakan pengalaman menjadi koas (dokter umum), tetapi juga koas dokter gigi, dan bahkan koas dokter hewan.


Sorry fotonya kebalik..hehehe
Banyak kejadian yang dituangkan di buku ini. Setiap bab di buku ini ditulis oleh dokter yang berbeda. Dimulai dari serunya pengalaman jadi asisten dokter di Nusa Tenggara, susahnya lulus ujian dokter gigi, sedihnya dikerjain para residen senior saat jaga, dan serunya jadi dokter hewan, semua ditulis lengkap disini.

Buku ini masih mengusung tema humor, diceritakan dengan ringan, format halamannya dibuat seperti buku harian. Sayangnya, buku ini jarang memberi ilustrasi, hanya sesekali ditampilkan Meme and Rage Comics, itu pun hanya sedikit menjelang akhir buku. Tentunya kalau lebih banyak Meme, akan semakin seru. Dan juga, kualitas kertasnya (sorry nih tim penerbit dan percetakan..) yang berwarna keabuan, saat saya membaca, kesannya saya jadi kayak lagi baca koran hehehe..

Terlepas dari kekurangannya, buku ini tetap enak untuk dibaca kok. Lumayan menambah pengetahuan, jarang kan baca pengalaman koas dokter gigi dan koas dokter hewan. :D