Saturday, 2 September 2017

(Tips) Judul Skripsi

Masih dalam rangka membahas skripsi, karena banyaknya pertanyaan yang masuk dari teman-teman semester 3 yang akan mau mulai skripsi semester depan, (dan juga untuk para pembaca pada umumnya), kali ini aku mau membagikan tips-tips pilih judul skripsi.

Waktu dulu semester 4, di saat teman-teman pada pusing milih judul, aku sendiri kebanjiran ide, dan setidaknya punya 1 judul skripsi untuk tiap disiplin ilmu. Sayangnya, karena hanya diizinkan memilih 2 judul untuk 2 dospem (satu judul untuk tiap dospem), jadilah sisanya saya buang. Yah, meskipun ada beberapa teman yang sama sekali gak kepikiran akhirnya minta izin ke saya untuk mengambil judul yang tak terpakai itu untuk skripsi mereka (Puji Tuhan, mereka sudah lulus sidang juga semester lalu).

Gimana sih caranya supaya dapat banyak ide?
Sebetulnya ga ribet sih. Yang pertama, kamu harus tahu dulu, minat kamu ada dimana. Hal ini lumayan membantu. Kalau kamu sudah berminat di satu bidang, kamu tinggal lihat calon dospem yang sesuai dan memikirkan judulnya.
Setelahnya, coba main-main ke perpustakaan, ke ruang skripsi. Mesti pakai izin khusus, buku skripsi gak boleh dibawa keluar ruangan, dan gak diperbolehkan bawa hp. Gapapa, masih ada kertas dan pulpen. Di ruangan itu kan banyak banget tuh skripsi dari berbagai departemen. Contoh, kamu berencana ambil Biokimia. Kamu datangi rak skripsi Biokimia dan lihat-lihat judul skripsi yang lama. Semakin banyak yang kamu lihat, akan makin banyak ide. Gimana kalau aku teliti ini aja? Tapi hewan cobanya gak pakai tikus, siapa tahu hasilnya berbeda? Nah, jadi deh tuh, satu judul.

Aku masih belum tahu minatku dimana, gimana ya?
Ini sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari. Kamu kelilingin aja ruang skripsi itu, gak peduli apa departemennya. Bidang kedokteran itu luas, kayaknya mustahil dari segitu banyak ga ada satupun yang menarik minatmu ^^
Berikutnya, coba tanya-tanya kakak kelas, dosen mana yang punya project menarik. Siapa tahu kamu tertarik juga untuk penelitian di bidang itu. Kamu bisa langsung dapat judul skripsi, dan kalau hasil penelitiannya bagus, itu bisa dipublikasikan secara nasional, atau bahkan internasional.

Nah, idenya udah dapat nih, terus masalah dospemnya gimana?
Image result for meme dosen pembimbingGak semua dosen di FK bisa jadi pembimbing skripsi (tapi sebagian besar jadi dospem sih). Begitu kamu sudah dapat judul, kamu tinggal nentukan calom dospemmu siapa, lalu kumpulkan judul. Jika penelitian itu menarik, biasanya akan diterima. Kumpulkan secepatnya ya. Dospem di kampusku ada jatah maksimal mahasiswa bimbingan. Biasanya max 10 mahasiswa per dospem. Itu supaya bimbingan bisa berjalan maksimal, dan dospemnya juga gak terlalu terganggu kalau jumlah mahasiswanya terlalu banyak. Maksimal 10 mahasiswa itu juga seringnya gak sampai 10 bahkan. Misalkan dospem tsb boleh membimbing 10 mahasiswa, tapi masih ada kakak kelas yang skripsinya mundur (taruhlah 3 orang), maka jatah untuk angkatan kalian jadi cuma 7 orang. Kalau dospemnya enak (baik, ga ribet, murah nilai), kuota 7 orang itu bisa langsung ludes dalam sehari! Tapi katanya sih, tahun ini udah gak pake sistem rebutan kuota begitu lagi..entahlah, kebijakan bisa berubah-ubah.
Untuk yang masih belum tahu minatnya, tapi sudah punya 'incaran' dospem, kalian boleh temui calon dospem tersebut dan coba konsultasi dulu apakah beliau ada ide penelitian yang ingin dilakukan.

Oke, masalah judul dan dospem udah clear ya. Judul kalian diterima dan kalian sudah jadi mahasiswa bimbingan dospem tsb.
Jangan senang dulu, judul kalian masih bisa berubah (namanya juga proposal, semuanya masih serba belum fix).
Image result for meme judul skripsi
tenang, yang beginian ga ada kok XD
Ada beberapa pertimbangan mengapa dospem kalian menyarankan untuk ganti judul. Biasanya karena penelitian yang bakal makan waktu lama (hey hey kalian cuma dikasih waktu kerjakan skripsi 6 bulan lho, masa kalian mau penelitian yang makan waktu 10 tahun baru kelihatan hasilnya?), masalah biaya (biasanya ini berhubungan dengan kerjaan lab dan hewan coba), masalah sampel yang kemungkinan susah dicari (misalkan tentang penyakit langka), atau sudah ada orang lain yang sudah melakukan penelitian tersebut sebelum kalian. Ada baiknya sih, kalian ikuti saran dospem untuk ganti judul. Jika tetap memaksa, sebetulnya sih boleh boleh saja...tapi ya resikonya tanggung sendiri XD

Aku sarankan, untuk judul skripsi, sebaiknya jangan yang penelitiannya ribet, seperti "pengaruh mutasi gen XYZ dan kaitannya dengan penyakit ABC". Seriusan, itu susah banget..dan bakal mahal, serta repot ngurus ini-itunya kemana-mana. Pilih judul yang sudah umum, misalkan Prevalensi penyakit XX di Desa Y atau Hubungan antara seringnya konsumsi makanan A dengan timbulnya penyakit C. Penyakit yang umum, memudahkan kalian mengambil sampel (respondennya banyak, sering dijumpai di rumah sakit, dan pengambilan datanya mudah).
Perhatikan juga ketersediaan textbook dan jurnal yang nantinya akan mendukung hasil penelitian kalian. Ada baiknya, sebelum mengajukan judul tersebut, kalian searching dulu mengenai topik tersebut. Apakah sudah cukup banyak yang meneliti? Apakah jurnal dan textbooknya mudah didapat? Jika masih jarang yang meneliti, atau bahkan belum pernah diteliti sama sekali, itu akan cukup menyulitkan di bagian penyusunan dasar teori nantinya. Tapi kalau mau, boleh-boleh saja sih, asal dikonsulkan dulu dengan dospem.

Kalau pilih judul yang sudah umum, nanti disangka plagiat gimana? Sebetulnya plagiat judul itu kayak apa?
Biasanya kampus sudah ada database-nya sih, kalau plagiat judul akan langsung ketahuan. Plagiat judul itu kalau sama persis apa yang diteliti, variabelnya, tempat pengambilannya sama, kurun waktu berdekatan. Hasilnya biasanya gak beda jauh. Tapi kalau beda tempat, beda waktu cukup jauh, itu bukan plagiat.
Misalkan, saya mau teliti prevalensi diare di kota X tahun 2017. Adik kelas saya tertarik untuk mengadakan penelitian yang sama, jadi dia tetap menulis Prevalensi Diare di Kota X tahun 2018. Itu bakal ditolak, beda waktunya cuma setahun, hasilnya belum beda jauh.
Beda halnya jika dia menuliskan Prevalensi Diare di Kota A tahun 2018. Dia meneliti di kota berbeda, tentunya ada beda faktor lingkungan (kebersihan, sumber air, dsb), hasilnya tentu akan berbeda. Sehingga kemungkinan judulnya akan diterima. Menurut pengamatan saya sih begitu.

Ya, cukup segitu saja sih untuk masalah judul proposal. Selebihnya diserahkan pada kalian dan dospem. Saya hanya membantu berikan tips-tips saja ^^ semoga bermanfaat.

*Guys, aku bikin channel youtube nih, isinya video kalimba yang soothing dan relaxing. Cocok buat pengiring saat belajar/buat tugas. Like, comment, dan subscribe ya di sini.

6 comments:

  1. "judul itu kalau sama persis apa yang diteliti, variabelnya, tempat pengambilannya sama, kurun waktu berdekatan. Hasilnya biasanya gak beda jauh. Tapi kalau beda tempat, beda waktu cukup jauh, itu bukan plagiat.
    Misalkan, saya mau teliti prevalensi diare di kota X tahun 2017. Adik kelas saya tertarik untuk mengadakan penelitian yang sama, jadi dia tetap menulis Prevalensi Diare di Kota X tahun 2018. Itu bakal ditolak, beda waktunya cuma setahun, hasilnya belum beda jauh. "

    Jadi minimal berapa tahun ? Apakah 2 tahun cukup, semisal 2017 dan 2019 ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selama ini yang saya temui selang waktu 5 tahun

      Delete
  2. Assalamualaikum saya ingin bertanya, jika judul skripsi hampir sama, tempat penelitian sama contoh di sekolah akan tetapi beda kelas, penelitian dahulu misalkan teknik mengajar yang di gunakan guru di kelas 7 dan saya tertarik di kelas 9. Penelitian terdahulu di th 2015 dan saya penelitian di th 2021. Apakah ini plagiat

    ReplyDelete
  3. Assalamualaikum saya mau bertanya, kalau kita dan temen dikampusyg sama tapi beda jurusan ambil objek yg sama misal disekolah x, tapi beda judul, "temen ambil web saya ambil media pembelajaran" nya, apakah boleh dilanjutkan?

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete